Dua tahun yang lalu kamu masih bayi merah yang lahir dari rahimku,
terlalu lemah untuk berucap "Ibu, aku mau susu" kamu hanya bisa merengek
dikala kamu lapar atau sekedar untuk memintaku mengganti popok yang
penuh karena kerap kamu pipisi, tapi tahu kah kamu nak semua itu aku
lakukan dengan penuh sukacita dan muka berbinar-binar, memilikimu adalah
sebuah anugerah dihidupku, membuktikan keakuan perempuanku. Kehadiranmu
melepaskan segala ego yang ada didiriku, membuat aku belajar bagaimana
menjadi bijaksana, ikhlas dan sabar, kamu membuat aku menjadi perempuan
yang paling bahagia, sangat bahagia tahukah kamu akan hal itu nak,
teruslah menjadi permata dan sinar terang dihidupku.
Dua jam sebelum kelahiranmu,
Dua
jam sebelum kelahiranmu aku mengalami masa-masa yang sulit, tapi itu
semua tak menyurutkan binar-binar bahagia di wajahku, karena itu
pertanda sebentar lagi aku akan berjumpa denganmu,saat tangis pertamamu
pecah aku tahu jauh dari waktu itu aku telah jatuh cinta padamu,
bukankah kita sudah berkenalan dan menjadi teman baik ketika kamu
dititipkan Tuhan untuk hidup dan berkembang dalam rahimku.Maka mari kita
lanjutkan pertemanan kita di atas bumi cinta Allah ini, akan aku
kenalkan dunia padamu sebagai dispensasinya kamu mengajari aku tentang
bagaimana menjadi manusia yang bijaksana dan sekaligus pelindungmu.
Dua hari sebelum perayaan kelahiranmu,
Dua
hari sebelum perayaan kelahiranmu yang ke-2, tiba tiba badanmu panas
tinggi, aku panik bukan kepalang, ku telpon semua nomor kontak, aku
berlari keluar rumah sambil menggendongmu yang terkualai lemah, aku
sungguh tak kuasa melihat tubuh mungilmu disinggahi jarum suntik, ini
adalah kali pertama kamu mengalami sakit yang parah, tanpa tanda
apa-apa, tanpa sebab apa-apa, karena seharian tadi kamu terlihat begitu
ceria, bahagia dan asik bermain. Ataukah aku yang tak pandai membaca
tanda-tanda, kamu belum genap berusia dua tahun saat itu, dan aku belum
mengenalkanmu pada dunia, dan ya harus aku akui, aku belumlah menjadi
ibu yang baik untukmu.Terimakasih atas kehadiranmu yang walau sebentar
tapi sudah memberikan aku banyak pelajaran, maafkan aku ibumu. Dua tahun
yang lalu kamu lahir dari rahimku, dan sekarang aku mengantarkanmu
ketempat peristirahatanmu yang terakhir, menjumpai Rabb mu. Aku
mencintaimu Anakku, engkau adalah binar-binar di kehidupanku.