Minggu, 10 Juni 2012

Mas Preman, dan Cerita Sitinjau

Baiklah ini bukan cerita yang mengharu biru, hanya sebuah catatan kecil dari kejadian beruntun yang terjadi pada satu hari, dimana pada akhirnya cerita ini bikin kami kumpulan keluarga kece ini (Papa, Mama dan tentu saja saya sendiri) gak berhenti untuk ketawa,dan dari cerita cerita konyol ini membuat kami menjadi lebih dekat, saling mengerti dan saling melengkapi ^o^

Cerita diawali dengan Kejadian yang melibatkan Mas Preman--sebagai tokoh utama-- kita panggil begitu saja, karna sejujurnya kami tidak berkenalan sebagaimana mestinya etika perkenalan, kalau kalau nanti ada yang bertanya kenapa saya menamai sang tokoh utama ini Mas Preman hal ini tidak lebih dikarenakan kesan pertama yang ditampilkan oleh tokoh utama seperti "urang bagak" klo orang minang bilang mah bagaimana gak hari itu kami keluarga kece lagi ngiter-ngiterin kota, trus dipertigaan jalan ada motor berdiri, sebenarnya sih jauh dari tempat keberadaan kami, sewaktu mau ngarahin mobil kearah yang lain tiba-tiba dari arah belakang ada orang yang triak "HOIII HOIIIII katapi katapi" kontan kami yang ada dimobil kaget, trus Mas Preman ini dengan intonasi dan tampang garang bilang " Baa ko motor ambo tasingguang dek oto apak" setelah dicek cek keliatan juga enggak itu lecet lecet dimotor, tapi si Mas preman ini ngototnya minta ampun, dikasih duit untuk ganti nolak sambil bilang gini "Klo haragonyo labiah dari itu baa dek apak, ambo ndak punyo pitih do" pendek kata dengan tampang paling kecebong sedunia saya bilang ke Papa " Udah pa, dari pada ribet banget anterin aja motornya kebengkel, ganti aja yang perlu diganti"
Sampai dibengkel orang bengkel bilang " iko mang lunak mah Pak, ndak paralu bagai diganti"
saya yang denger ini langsung cengar cengir gak jelas sambil ngomong dalam hati " kesian bener ini si Mas preman, niat hati pengen dapet yang kinclong jadi gigit jari dech he he he he" cerita ditutup dengan muka si Mas preman yang ditekuk sambil meratiin motornya,mungkin sekalian sambil meratapi nasibnya yang berakhir dengan hampa. huufffttttttttt Mas mas Preman yang kesian :))

Baiklah cerita berikutnya memang gak ada keterkaitan langsung sama yang diatas tapi berhubung kejadiannya disatu hari yang sama apalah daya, terpaksa saya tulis dan paparkan bagaimana hidup saya yang damai teracak-acak dalam satu hari. Waktu itu kita keluarga kece ini dari Padang pulang  menuju Sawahlunto, kebetulan di daerah Sitinjau lagi ada perbaikan jalan sehingga terjadilah sistem buka tutup dan mobil-mobil yang ngantri panjannnnnnnng banget secara gitu ya tutupnya lumayan lama, trus begitu jalan dibuka heleh heleh itu mobil pada berebut naik, padahal klo teraturkan sama aja gitu bakalan sampai juga kaniya kan kan???  nah disaat jalan lagi padet sepadet padetnya keciumlah bau-bau yang gak sedep, yang sebenarnya kami curigai sebagai bau rem truk atau bus bus, yang pada malam itu juga ikut ngantri. Tapi semuanya berubah 180' begitu sampai di palang pintu petugasnya teriak "Otonyo barasok pak" walhasil kita menepi, selidik punya selidik ternyata air kaburatornya kosong --heduh begimana ini gak terperhatikan-- dan akhirnya sembari menunggu ampernya balik keposisi normal dan ngisi air kaburatornya, kami menikmati pemandangan malam kota Padang dimalam hari dari Sijintau yang super duper keren, tapi sayang momennya gak bisa di abadikan dalam bidikan kamera.

Jadi begitulah kejadian sepanjang satu hari yang paling kece sedunia versi keluarga kece.Selamat menikmati dan semoga kita menjadi pribadi yang lebih berhati-hati lagi dalam bertindak, dan kalau bawa kendaraan keluar kota semoga gak lupa dicek segala-galanya.
^o^

Rabu, 06 Juni 2012

Secangkir Asmara

Kamu membuat ritual yang tanpa sengaja tercipta menjadi penting untuk dilalui setiap sore menjelang,wangi kopi menyerbak memenuhi rongga rongga dada, tak ada yang lebih syahdu dari semua ini, secangkir kopi, hujan dan kamu, melengkapi ritual dongeng kita sore itu.
Kali ini kamu meracik kopi sendiri, dan menamainya dengan nama yang membuat tidak hanya aku tapi kita tertawa, geli menyebut namanya.
Secangkir asmara katamu saat itu, karna kamu dan ritual-ritual dongeng kita setiap sore telah menghadirkan getar- getar rindu.
Ritual sore ini ditutup dengan secangkir asmara.