Jumat, 08 Februari 2013

Smile, and the world will smile with you




 "Telah lama kumenanti satu malam sunyi untuk ku akhiri, dan usai tangis ini aku berjanji , untuk diam duduk ditempatku, menanti seorang yang biasa saja, segelas air ditangannya kala kuterbaring sakit, menentang malam tanpa bimbang lagi, demi satu orang yang lelah bermimpi dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku". Wahai Tuhan jangan bilang lagi ini terlalu tinggi"
                                                                                                                     -Dewi Lestari "Rectoverso"-


Sebuah pesan singkat bertulis "Kata-katamu adalah semangat untukku"  cukup rmengukir senyum diwajahmu seharian. Dan tiba-tiba senyap, semua berakhir dan usai, tanpa pertanda bahwa hati tak lagi sama, hatinya berubah dan berbelok jauh dari tujuan semula, langkah-langkah yang pada awalnya serempak bersama tak lagi menyisakan jejak, berganti isak yang  diam-diam ia tujukan dalam setiap sujudnya pada Sang Pencipta, bagaimana bisa garis takdir membuat hatinya terkoyak sedalam dan separah ini? bagaimana ia akan menghadapi hatinya nanti? bagaimana membuat dunia dan seisinya berpihak padanya?

Suatu hari selepas sujud ia kembali merenungi sebuah kalimat yang menjadi dasar jawaban segala pertanyaannya "Smile and the world will smile with you" secercah harapan kembali padanya, segala kepedihan pupus sudah, tak ada lagi isak yang menggugu, tak lagi ada semburat kecewa pada garis takdirnya, kini ia menjadi manusia yang memiliki hati yang baru, hati yang selalu tersenyum dengan penuh rasa syukur atas setiap kejutan hidup yang Tuhannya berikan.

Maka dimulai pada hari itu dalam setiap sujudnya, ia selalu mengucap syukur, mengusap airmatanya sekali lagi dan berjanji untuk tak lagi menyediakan tempat untuk kecewa. Hanya harus bersyukur dan tersenyum sepedih apapun pelajaran hidup menerpa. TERSENYUMLAH, MAKA DUNIA AKAN TERSENYUM PADAMU.



 :) Terimakasih sudah membaca, jangan lupa untuk selalu tersenyum