Minggu, 14 Oktober 2012

Tentang Impian

Impian adalah suatu hal yang harus benar-benar kamu jaga, sebagaimana kamu menjaga utuh diri dan hidup kamu, pikiran dan hati kamu. Sebagaimana saya juga menjaga baik-baik impian ini, impian untuk membuat ibu dan bapak bangga membesarkan dan mempunyai saya, anak yang tidak pernah tau bagaimana seharusnya cara berterimakasih, membuat mereka bahagia. Anak ini yang terlalu egois mengejar cita-citanya yang tak pernah seiring dan sejalan dengan ibu dan bapak, bukan karena tidak patuh, tidak sayang dan tidak taat, tapi memilih untuk melakukan hal-hal yang membuatnya merasa hidup dan berarti karena dengan begitu saya mampu untuk membuat ibu dan bapak bangga dan bahagia.
Ada sebuah pernyataan yang membuat hati ini bergetar, tidur tak nyenyak dan makan tak enak (ini lebai banget yah hi hi hi :D)  kamu yang membaca ini pun pasti juga ikut bergetar hatinya :
"Dare to big dream  is not enough. You have to dare to make your dream come true"
Apa yang kamu pikirkan setelah membaca pernyataan tersebut? membuat hati bergetar bukan? membuat kamu menyesal karena telah menyia-nyiakan banyak waktu untuk hal-hal yang tidak bermutu. Percayalah teman saat ini, ketika saya sedang menulis blog ini ada begitu banyak hal yang saya sesali, hei jangan berpikir yang buruk dulu, saya hanya menyesali bagian hidup yang tidak  betul-betul saya manfaatkan secara maksimal, saya hanya menyesali tahun-tahun yang tidak saya pergunakan dengan baik, saya hanya menyesali waktu-waktu yang terlewati dengan ketidakseriusan saya. Kok sepertinya hidup saya penuh dengan penyesalannya, ha ha ha itu sama sekali tidak saudara-saudara saya hanya menyesali bagian-bagian itu saja, selebihnya adalah bersyukur kepada Allah atas segala kesempatan hidup dan waktu untuk memperbaiki diri, untuk kembali memanfaatkan waktu yang masih tersisa membahagiakan ibu dan bapak.

Berbicara mengenai impian ada sebuah cerita mengenai pekerjaan impian saya sewaktu kecil, entahlah ini bermanfaat atau tidak, yang saya tahu saya ingin bercerita, sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar ada seorang guru yang bertanya pada kami (saya dan teman-teman tentu saja) apa cita-cita kami, kamu tahu 99% dari teman-teman saya nyaris menjawab  hal yang sama : Dokter, Polisi, Guru, ABRI (waktu itu masih ABRI) saya tentu saja termasuk dalam partai minoritas teman,bukan karena apa-apa hanya karena saya tidak suka mempunyai impian yang terlalu umum diinginkan kebanyakan orang (sedikit sok sepertinya hi hi hi) tapi itulah saya hmm jadi tak tertarikkah kamu teman mengetahui apa cita-cita luhur saya sewaktu duduk dibangku sekolah dasar dulu, ASTRONOT ya menjadi astronot kenapa? alasannya cukup sederhana saja waktu itu saya benar benar ingin melihat bintang, dan mengambilnya satu untuk dibawa pulang (kesannya kok kaya' lagu ya ha ha ha) tapi itulah saya,yang tak pernah suka menjadi orang rata-rata, imajinasi saya terlihat cukup kerenkan waktu itu sampai sampai membuat guru saya diam seribu bahasa ;) -red. pendapat sendiri-  waktu terus bergerak maju dan begitu juga cita-cita luhur saya, berubah seiring dengan kenyataan bahwa ilmu menghitung saya tak pernah bergerak dari angka 5,6, dan 7 (membuka aib diri sendiri ha ha ha :D ) kenyataan yang membuat saya mengerti bahwa ternyata kinerja otak kiri saya kalah pamor dengan kinerja otak kanan, maka dari itu sewaktu saya memasuki dunia remaja saya tak pernah lagi benar-benar memikirkan cita-cita, cukup melakukan hal-hal yang saya sukai saja menulis puisi dan menggambar, jangan berpikir saya ini jago sekali menggambar atau menulis puisi benar-benar tidak, saya hanya membuat apa yang saya suka, tidak pernah memplublikasikannya kecuali pada orang-orang terdekat, menunjukkan pada mereka pun terkadang saya tidak cukup percaya diri, apakah saya terjangkit penyakit rendah diri?? entahlah. Beranjak besar sedikit saya menemukan minat membaca (lagi-lagi bukan bacaan formal untuk sekolah, karena secara terus terang saya tidak pernah suka membaca buku pelajaran, satu aib lagi terkuak hi hi hi) biasanya kalau sudah baca saya akan lupa segala-galanya, lupa dunia sibuk dengan bacaan dan imajinasi sendiri, maka lahirlah penilaian dari ibu dan bapak bahwa saya bukanlah orang yang mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik, itupun saya akui sampai sekarang, karena saya tidak akan pernah bisa menunjukkan pada orang lain siapa saya ketika saya tidak nyaman dengan mereka atau berada dilingkungan baru, namun semua harus berubah bukan, saya harus berubah mengikuti perubahan itu sendiri saya harus mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik seiring dengan perubahan jaman (tsahhhh bahasanya ). Maka untuk mengubah itu semua saya mulai mengikuti ekskul Teater di sekolah, saya mulai mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengharuskan saya untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan cepat. Dari sini saya menemukan kembali apa yang disebut dengan impian dan mulai bermimpi, saya menemukan apa impian terbesar dalam hidup saya yaitu menjadi seorang Penulis dan menerbitkan banyak buku, ya menjadi seorang penulis adalah impian yang masih saya jaga dengan baik, saya memang bukan penulis yang baik, tidak juga memiliki banyak kosakata yang membuat tulisan itu indah tapi setidaknya saya berusaha menjaga impian saya dengan menulis di blog ini, walaupun belum berupa buku, orang-orang disekitar saya suka gregetan sendiri ketika menemukan tulisan-tulisan saya yang menurut mereka bagus tapi tak pernah berani untuk saya publikasikan, tapi sungguh saya belum memiliki kepercayaan diri untuk itu, saya rasa saya benar-benar terjangkit penyakit rendah diri -_-" maafkan saya Tuhan.

Teman apakah kamu percaya dengan kalimat ini "Bermimpilah maka Tuhan akan mengabulkan dan memeluk mimpi-mimpimu" saya percaya teman, sungguh percaya dengan kalimat ini walau terkadang impian itu tidak pernah sesegera mungkin dikabulkan, walaupun impian itu tidak benar-benar 100% utuh seperti apa yang kamu mau. Karena dengan percaya maka kamu akan menjaganya dengan utuh, karena dengan percaya kamu memiliki pegangan untuk selalu memastikan bahwa pasti ada jalan untuk mewujudkannya, karena dengan percaya maka kamu memiliki keberanian untuk memulai, karena dengan percaya kamu memiliki kekuatan untuk PERCAYA.Maka teruslah jaga impianmu, pupuki dia dengan semangat, jikalau ini terlalu sulit maka coba engkau pejamkan mata dan bayangkan wajah-wajah bahagia ibu dan bapakmu yang menantimu dengan sukacita, bahagia dan bangga.


Cerita ini hanya sebuah cerita tak pernah berarti ketika kamu sendiri tak pernah memberikannya arti, semoga bermanfaat dan semoga kita tetap teguh menjaga dan mengejar impian kita masing-masing.
Terimakasih sudah membaca, walaupun tulisan ini belum tersusun rapi :D
salam sayang untuk orang-orang yang kamu cintai ;))