Senin, 17 Desember 2012

Krupuk Berjamaah



                                                   dok.pribadi       


Okeh postingan siang ini topiknya gak jauh jauh dari krupuk \^0^/ ha ha ha ha, berhubung ini tulisan rikuesnya Uda Franko yang terlihat mono dikarenakan tiada lagi kerjaan, ngemil krupuk sambil bilang "Mi....bikin postingan di blog mu tentang krupuk lagi gih" dan demi memenuhi pengidaman (#bahasa apa ini) Uda kita yang satu ini akhirnya lahirlah treng treng treng KRUPUK BERJAMAAH, jangan khawatir temen ini bukan sejenis tarekat yang banyak di anut masyarakat kita, ini hanya sebuah sindikat berbahaya yang bersenjatakan krupuk, dimana karna kehadirannya akan mewarnai hari mu yang tadinya sunyi, sepi, galau dan sebagainya berubah menjadi cerah ceria penuh canda dan tawa, PERCAYALAH PERCAYALAH PERCAYALAH, silahkan buktikan kebenarannya saat ini juga dan segera bangun komunitas di lingkungan RT,RW,Kelurahan,Kecamatan setempat.


Salam Krupuk
#kriuk kriuk kriuk
         

Rabu, 12 Desember 2012

Berdamai

Ini sebenarnya udah lama, cuma sempat terlupa jadi begitu ngubek ngubek timeline ketemu ini, ya sudah dposting sahaja

 
Jangan minta aku menutup jendela cepat
aku suka pandangi langit semburat jingga
ketika petang berganti kelam
maka jangan minta aku tutup jendela terlalu cepat
hanya dengan begitu aku mampu menatapmu lekat
Disaat hati meragu, kamu hadir bawa rindu
tinggalkan saja kekasih yang dulu
lupakan saja cerita sendu,ada aku
disaat ku buka mata hari ini, ada kamu
menjamah palung hati menjadi rindu


Hari ini kita sepakat untuk berhenti berbagi cerita
rindu menumpuk di ujung senja
tapi tak mengapa, kamu bukanlah satu satunya yang membuat aku terluka
dan juga bukan satu satunya orang yang mampu hadirkan bahagia
 trimakasih pernah mencinta
trimakasih pernah bersama
esok tak ada kamu
tak ada cerita kita
hanya aku dan duniaku yang baru



 

Jumat, 30 November 2012

YOU

Di kantor yang lagi sepi orang bahkan sepi kerjaan, dari pada bengong g jelas aku dengerin lagunya Ten 2 Five yg dari jaman masie pake seragam putih abu abu, lagunya tetap cetar membahana, inget kamu yang entah siapa, berhasil menempati ruang disini....... maap ya pagi pagi saya sudah lebay lebayan :D selamat pagi buat kamu, selamat hari Jumat ;)

You did it again
You did hurt my heart
I don’t know how many times
You… I don’t know what to say
You’ve made me so desperately in love
And now you let me down
You said you’d never lie again
You said this time would  be so right
But then I found you were lying there by her side

Reff:
You.. You turn my whole life so blue
Drowning me so deep,  I just can reach myself again
You.. Successfully tore myheart
Now it’s only pieces
Nothing left but pieces of you
You frustated me with this love
I’ve been trying to understand
You know i’m trying i’m trying
You.. I don’t know what to say
You’ve made me so desperately in love
And now you let me down

Jumat, 09 November 2012

Kucing

Berbicara mengenai kucing apa yang terbayang pertama kali oleh teman-temen, binatang berbulu lembut, lucu dan gemesin bukan? ya ya ya saya setuju dengan hal itu tapi tidak untuk kucing yang suka nangkring di kosan saya. Bukan tanpa alasan tulisan ini saya buat, ini hanya curhatan saya terhadap kucing luar biasa yang memiliki jiwa kekucingan tingkat tinggi dan kehilangan sensitifitas terhadap rasa takut tapi memiliki kepekaan tinggi terhadap makanan, pintu, dan tempat nyaman untuk tidur. 

Baiklah hari ini bukan hari yang kece banget dalam kamus saya dikarenakan seekor kucing g kece yang nangkring dikamar, dan g mao pergi-pergi walaupun sudah di usir pake sapu lidi, saya tahu kucing itu lucu, imut, gemesin tapi apalah daya saya ini bukan termasuk orang pecinta kucing, g takut sih sama kucing cuma segan saja sama binatang berbulu dan mengeong itu.

Jadi cerita pagi ini diawali dengan terbuka secara tak sengajanya pintu kamar kos dan masuklah seekor kucing yang anehnya walau sudah di usir pake lidi tetep g bergeming, ini merupakan kucing terajaib yang saya temui sepanjang hidup dan sepanjang 3 bulan saya  berada di tanah Jawa (cie cie cie gayanya bolehlah) bagaimana enggak biasanya kan kucing klo udah denger suara sapu lidi belum ada nyentuh badannya dengernya aja udah ngibrit ini g, saya mesti  temen minta tolong temen kosan malah untuk ngusir itu kucing g kece :P maap ya untuk pencinta kucing, saya bukannya benci kucing tapi memang segan banget sama kucing, apa memang ada perbedaan ya antara kucing sumatra dan kucing jawa??? saya bingung sungguh bingung ada yang bisa menjelaskannya?

The Power of Krupuk

Pagi ini saya lagi rajin nulis, situasi dan kondisinya ngedukung banget ngetzz ngetzz kantor yang sunyi dan sepi,dan saya sendiri (berdua sie sebenarnya) dan berteman dengan suara AC yang Alhamdulillah g sebrisik hari-hari biasanya, mari memberikan selamat untuk itu \(^0^)/ ha ha ha ha

Maka perjalanan menulis inipun dilanjutkan dengan sepenggal cerita berjudul "The Power of Krupuk" banyak yang bertanya-tanyakan kenapa kali ini tulisan saya rada-rada "unik",hal ini tak lain dan tak bukan adalah karena kebiasan saya dan teman-teman dikantor yang suka sekali nyemil krupuk di pagi hari, judul tulisan ini pun sebenarnya tercipta dari cletukan-cletukan tak terduga mas- mas dikantor ketika kita dengan senang dan suka cita ngambil krupuk dan menyantapnya dengan lahap he he he he :))

Jadi singkat cerita bahwa kami semua adalah penggemar fanatik krupuk dan makanan renyah lainnya, saya saja bahkan sudah berencana untuk memesan krupuk sekantong besar sama si bapak penjual krupuk minggu depan ketika si Bapak kembali untuk mengisi toples-toples krupuk yang telah ludes kami jarah (wha ha ha ha horor sekali pemilihan kata-katanya). Pagi ini saja ketika akan memulai untuk menulis ini diblog saya sudah menjarah krupuk yang cuma tersisa 3 di dalam toples ;D

Bagaimana dengan kamu teman, sudahkah sarapan krupuk pagi ini??? 

Kamis, 08 November 2012

Cerita di Tanah Leluhur


Melihat foto diatas apa yang terlintas dalam pikiran teman-teman?? apakah foto ini cukup familiar, familiar, sangat familiar atau tidak familiar sama sekali ? Baiklah untuk menjawab segala keraguan teman-teman, foto ini merupakan tempat dimana leluhur saya lahir, tumbuh dan berkembang (wha ha ha ha bahasanya maapkan saiah leluhur g maksut kok (^_^)\/) foto ini diambil dari internet (mohon maaf sama yang punya hak cipta ya aku pake hasil ciptaannya hi hi hi :D) ini adalah view danau Maninjau dari kelok 44, ya Maninjau adalah Tanah leluhur saya tidak banyak yang tahu memang bahwa saya juga memiliki darah keturunan Maninjau :)),(jangan kaget gitu dong saya kan g bilang klo saya keturunan darah biru, darah saya merah bener deh bole di cek,saya cuma bilang keturunan orang Maninjau) jadi kenapa saya menulis tentang Maninjau ya karena apalagi kalau bukan rindu membaui aroma danau, rindu pada udaranya, rindu pada makanannya, rindu pada bau kayu bakar dari dapur nenek dan terlebih rindu pada rumah kayu tua dibawah kaki bukit sana, kalau di izinkan saya akan membuat tulisan kali ini penuh dengan daftar rindu saya terhadap kampung halamanan, walau saya bukanlah orang yang terlahir, besar dan tumbuh disana, hal ini tidak mengikis rasa bangga dan bahagia saya terlahir sebagai salah seorang Maninjau, tempat dimana juga terlahir seorang yang mengispirasi  Indonesia lewat pemikirannya sebagai seorang filsuf, ulama, sastrawan serta dianugerahi gelar pahlawan beliau adalah  Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau biasa dikenal dengan sebutan Buya HAMKA, bahkan oleh masyarakat Maninjau sang inspirator ini didirikan sebuah Museum untuk mengenang dan mengambil ilmu dari kisah perjalanan kehidupan beliau dan sekaligus agar sejarah tetap terjaga dengan utuh, tapi terus terang saya juga belum pernah mengunjungi Buya HAMKA dirumahnya ini :( karena ya alasan klise memang bahwa beberapa tahun terakhir ini saya sudah jarang pulang kampung :D

Jadi kali ini saya ingin mengenang masa kecil yang saya habiskan beberapa saat di Maninjau, dan bagaimana masyarakat di kampung saya itu menyambut lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha, begini ceritanya:untuk menyemarakan lebaran hari kedua dikampung saya yang bernama Koto Malintang biasanya para pemuda kampung akan berkumpul di balai desa untuk merencanakan  arak-arakan simuntu (apa itu simuntu?? simuntu adalah sejenis boneka yang terbuat dari ijuk atau pun karisiak (daun pisang kering) yang didalamnya ada manusia) biasanya arak-arakan ini berlangsung dari kampung saya menuju kampung sebelah dan berakhir di jalan-jalan utama kampung, dan percaya ataupun tidak teman, sampai sekarang saya masih takut klo bertemu dan dekat-dekat dengan "si muntu" padahal kan di dalamnya manusia juga he he he, setiap kali simuntu ini lewat didepan rumah saya pasti akan sembunyi di dalam kamar, maka cita-cita untuk berfoto bersama simuntu pupus sudah karena ketidakberanian saya mengahadapi manusia berbalut ijuk itu, padahal jauh-jauh hari saya sudah berjanji untuk g takut lagi sama sosok "simuntu" ini -_-" maka setelah sesi arak-arakan simuntu selesai yang tersisa adalah saya menjadi bahan celaan dari seisi rumah, dan biasanya saya akan lari ke parak durian (baca: kebun durian) dibelakang rumah dan menemani Nambo menunggu panen durian  (klo pada saat itu musim durian sih he he he) atau paling tidak ngeliatin Nambo membersihkan itik (baca: bebek) untuk di masak  Itik Koto Gadang, yang rasanya juara \^_^/ soalnya saya paling suka sama masakan Nambo yang satu ini, gak ada tandingannya, bahkan masakan nenek yang super lezat itupun lewatttttttttt disantap pakai nasi anget-anget wuihhhhhh ini lebig dahsyat lagi sodara-sodara, saya yang g doyan pedas aja bisa nambah terus dan terussss apalagi makanya disuapin Nambo, bisa g nyadar itu udah nambah berapa kali :D
Pada ngiler ya???? saya apalagi ngebanyangin aroma dapur nenek yang ada Nambo disitu aja bikin laper :D (uupsssss lagi puasa,g batalkan ya?? maapkan Mia Ya Allah ^^)

Baiklah mulai pada komplain pengen tau hal-hal apalagi dan bagaimana saya menikmati masa liburan saya dikampuang nan jauah dimato??  pada hari berikutnya saya bersama kakak dan etek-etek (baca:tante) saya pergi kekebun kami  untuk memanen kacang ramo (baca:kedelai) yang hasil panennya luar biasa saudara-saudara sekali masak habis sudah kami santap hi hi hi (maklum di rumah kan banyak orang, alibi alibi) nikmat sekali, sungguh kapan-kapan kalian harus coba masakan dari bahan-bahan yang baru dipetik langsung dari kebunnya, tapi jangan minta ke saya ya, kan saya g ada kebunnya  :))
Dan setelah dari kebun kamipun pergi ke Danau, menjenguk ikan-ikan di kerambah, merasakan sensasi pertama kalinya naik rakit dan berjalan di sebilah bambu di atas danau Maninjau, duduk-duduk di kerambah sambil menikmati durian yang bikin iri ikan-ikan karena g bisa ikut mencicipi durian :)) dan alhasil sepulang dari danau saya baru menyadari bahwa dikaki saya ada sesosok makhluk hitam tak di undang nemplok, ia adalah tak lain tak bukan lintah tapi bukan lintah darah, dengan jeritan sehoror yang saya mampu dan bikin heboh rombongan maka dengan ikhlas dan kenyang hati lintah tersebut melepaskan ikatannya padakuh :'(. Bagaimana nasip saya setelahnya?? baik-baik saja Alhamdulillah dan berhasil menuangkan kejadian tersebut hari ini disini.

Cerita berakhir sekian dan terimakasih.

Minggu, 14 Oktober 2012

Tentang Impian

Impian adalah suatu hal yang harus benar-benar kamu jaga, sebagaimana kamu menjaga utuh diri dan hidup kamu, pikiran dan hati kamu. Sebagaimana saya juga menjaga baik-baik impian ini, impian untuk membuat ibu dan bapak bangga membesarkan dan mempunyai saya, anak yang tidak pernah tau bagaimana seharusnya cara berterimakasih, membuat mereka bahagia. Anak ini yang terlalu egois mengejar cita-citanya yang tak pernah seiring dan sejalan dengan ibu dan bapak, bukan karena tidak patuh, tidak sayang dan tidak taat, tapi memilih untuk melakukan hal-hal yang membuatnya merasa hidup dan berarti karena dengan begitu saya mampu untuk membuat ibu dan bapak bangga dan bahagia.
Ada sebuah pernyataan yang membuat hati ini bergetar, tidur tak nyenyak dan makan tak enak (ini lebai banget yah hi hi hi :D)  kamu yang membaca ini pun pasti juga ikut bergetar hatinya :
"Dare to big dream  is not enough. You have to dare to make your dream come true"
Apa yang kamu pikirkan setelah membaca pernyataan tersebut? membuat hati bergetar bukan? membuat kamu menyesal karena telah menyia-nyiakan banyak waktu untuk hal-hal yang tidak bermutu. Percayalah teman saat ini, ketika saya sedang menulis blog ini ada begitu banyak hal yang saya sesali, hei jangan berpikir yang buruk dulu, saya hanya menyesali bagian hidup yang tidak  betul-betul saya manfaatkan secara maksimal, saya hanya menyesali tahun-tahun yang tidak saya pergunakan dengan baik, saya hanya menyesali waktu-waktu yang terlewati dengan ketidakseriusan saya. Kok sepertinya hidup saya penuh dengan penyesalannya, ha ha ha itu sama sekali tidak saudara-saudara saya hanya menyesali bagian-bagian itu saja, selebihnya adalah bersyukur kepada Allah atas segala kesempatan hidup dan waktu untuk memperbaiki diri, untuk kembali memanfaatkan waktu yang masih tersisa membahagiakan ibu dan bapak.

Berbicara mengenai impian ada sebuah cerita mengenai pekerjaan impian saya sewaktu kecil, entahlah ini bermanfaat atau tidak, yang saya tahu saya ingin bercerita, sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar ada seorang guru yang bertanya pada kami (saya dan teman-teman tentu saja) apa cita-cita kami, kamu tahu 99% dari teman-teman saya nyaris menjawab  hal yang sama : Dokter, Polisi, Guru, ABRI (waktu itu masih ABRI) saya tentu saja termasuk dalam partai minoritas teman,bukan karena apa-apa hanya karena saya tidak suka mempunyai impian yang terlalu umum diinginkan kebanyakan orang (sedikit sok sepertinya hi hi hi) tapi itulah saya hmm jadi tak tertarikkah kamu teman mengetahui apa cita-cita luhur saya sewaktu duduk dibangku sekolah dasar dulu, ASTRONOT ya menjadi astronot kenapa? alasannya cukup sederhana saja waktu itu saya benar benar ingin melihat bintang, dan mengambilnya satu untuk dibawa pulang (kesannya kok kaya' lagu ya ha ha ha) tapi itulah saya,yang tak pernah suka menjadi orang rata-rata, imajinasi saya terlihat cukup kerenkan waktu itu sampai sampai membuat guru saya diam seribu bahasa ;) -red. pendapat sendiri-  waktu terus bergerak maju dan begitu juga cita-cita luhur saya, berubah seiring dengan kenyataan bahwa ilmu menghitung saya tak pernah bergerak dari angka 5,6, dan 7 (membuka aib diri sendiri ha ha ha :D ) kenyataan yang membuat saya mengerti bahwa ternyata kinerja otak kiri saya kalah pamor dengan kinerja otak kanan, maka dari itu sewaktu saya memasuki dunia remaja saya tak pernah lagi benar-benar memikirkan cita-cita, cukup melakukan hal-hal yang saya sukai saja menulis puisi dan menggambar, jangan berpikir saya ini jago sekali menggambar atau menulis puisi benar-benar tidak, saya hanya membuat apa yang saya suka, tidak pernah memplublikasikannya kecuali pada orang-orang terdekat, menunjukkan pada mereka pun terkadang saya tidak cukup percaya diri, apakah saya terjangkit penyakit rendah diri?? entahlah. Beranjak besar sedikit saya menemukan minat membaca (lagi-lagi bukan bacaan formal untuk sekolah, karena secara terus terang saya tidak pernah suka membaca buku pelajaran, satu aib lagi terkuak hi hi hi) biasanya kalau sudah baca saya akan lupa segala-galanya, lupa dunia sibuk dengan bacaan dan imajinasi sendiri, maka lahirlah penilaian dari ibu dan bapak bahwa saya bukanlah orang yang mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik, itupun saya akui sampai sekarang, karena saya tidak akan pernah bisa menunjukkan pada orang lain siapa saya ketika saya tidak nyaman dengan mereka atau berada dilingkungan baru, namun semua harus berubah bukan, saya harus berubah mengikuti perubahan itu sendiri saya harus mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik seiring dengan perubahan jaman (tsahhhh bahasanya ). Maka untuk mengubah itu semua saya mulai mengikuti ekskul Teater di sekolah, saya mulai mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengharuskan saya untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan cepat. Dari sini saya menemukan kembali apa yang disebut dengan impian dan mulai bermimpi, saya menemukan apa impian terbesar dalam hidup saya yaitu menjadi seorang Penulis dan menerbitkan banyak buku, ya menjadi seorang penulis adalah impian yang masih saya jaga dengan baik, saya memang bukan penulis yang baik, tidak juga memiliki banyak kosakata yang membuat tulisan itu indah tapi setidaknya saya berusaha menjaga impian saya dengan menulis di blog ini, walaupun belum berupa buku, orang-orang disekitar saya suka gregetan sendiri ketika menemukan tulisan-tulisan saya yang menurut mereka bagus tapi tak pernah berani untuk saya publikasikan, tapi sungguh saya belum memiliki kepercayaan diri untuk itu, saya rasa saya benar-benar terjangkit penyakit rendah diri -_-" maafkan saya Tuhan.

Teman apakah kamu percaya dengan kalimat ini "Bermimpilah maka Tuhan akan mengabulkan dan memeluk mimpi-mimpimu" saya percaya teman, sungguh percaya dengan kalimat ini walau terkadang impian itu tidak pernah sesegera mungkin dikabulkan, walaupun impian itu tidak benar-benar 100% utuh seperti apa yang kamu mau. Karena dengan percaya maka kamu akan menjaganya dengan utuh, karena dengan percaya kamu memiliki pegangan untuk selalu memastikan bahwa pasti ada jalan untuk mewujudkannya, karena dengan percaya maka kamu memiliki keberanian untuk memulai, karena dengan percaya kamu memiliki kekuatan untuk PERCAYA.Maka teruslah jaga impianmu, pupuki dia dengan semangat, jikalau ini terlalu sulit maka coba engkau pejamkan mata dan bayangkan wajah-wajah bahagia ibu dan bapakmu yang menantimu dengan sukacita, bahagia dan bangga.


Cerita ini hanya sebuah cerita tak pernah berarti ketika kamu sendiri tak pernah memberikannya arti, semoga bermanfaat dan semoga kita tetap teguh menjaga dan mengejar impian kita masing-masing.
Terimakasih sudah membaca, walaupun tulisan ini belum tersusun rapi :D
salam sayang untuk orang-orang yang kamu cintai ;))

Senin, 17 September 2012

Lelaki Berseragam

Lelaki berseragam yang sangat aku sayangi itu telah lama berpisah dengan dunia yang serba fana, entah kenapa saat- saat seperti ini membuat aku sering kali merindukannya, gelak tawanya atau sapaannya yang acapkali terdengar kala ia datang berkunjung. Sudah lama, bahkan sudah bertahun tahun aku tak lagi mengunjungi pusaranya, tempat ia melabuhkan semua mimpi dan kehangatan kasih sayang. Disetiap sujud aku berdoa pada Tuhan semoga beliau diberi keluasan kubur dan diampuni segala dosa-dosanya.

Aku merindukan lelaki berseragam ini, yang memberikan aku cinta dan kasih sayang tulus, yang akan senantiasa senang ketika aku mengunjunginya, memasakkan aku "itiak lado mudo" ( bebek,masakan khas koto gadang, yang rasanya juara) wlo secara terus terang saya bukan penggemar fanatik bebek, tapi itulah Nambo(baca:panggilan kakek) dengan penuh cintanya ia menghadirkan semua kebahagian, selalu menyenangkan saat bersamanya, memeluknya, bahkan ketika memandanginya makan ataupun minum.

Ada sebuah cerita, dan kalau saja saya tahu itu adalah saat-saat kebersamaan kami, mungkin saya akan memberikan banyak cinta padanya, Pada saat lebaran terakhir beliau berada ditengah tengah kami, saya sedikit takut karena Nambo sudah mulai sakit-sakitan dan sedikit lupa ingatan (mungkin bisa dibilang pikun) tapi ternyata nambo masih ingat untuk mengunjungi cucu nya ini dengan membawa banyak makanan (kebiasaan Nambo yang tak pernah berubah) dengan muka ceria beliau datang dan memeluk saya dengan erat, padahal saat itu kondisi kesehatanya tidaklah bagus.
Terakhir baru saya tahu bahwa itu merupakan kunjungan terakhir beliau sekaligus pelukan terhangat yang pernah saya dapatkan.


*Teruntuk Nambo yang Insya Allah tenang disana, aku mencintaimu...terimakasih untuk pelajaran hidup yang Nambo berikan.

Mia g akan lupa bagaimana bunyi singa pertama kita :))

Hati Malaikat diAntara Hutan Beton Jakarta

Dulu jauh sekali sewaktu saya masih kanak- kanak disaat ibu dan bapak masih suka bercerita tentang malaikat, saya suka sekali membayangkan bagaimana rupa malaikat itu, apa warna kulitnya? apa yang dia makan? bagaimana dia tidur? beranjak besar sedikit saya melupakan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana rupa malaikat itu, karena yang terpenting adalah saya sudah memiliki malaikat-malaikat penjaga yang selalu siap sedia berdiri paling depan untuk melindungi saya,mengasihi saya dengan tulus, melimpahi saya  dengan banyak cinta, mereka adalah bapak dan ibu saya sendiri "My Guardian Angel". Owh betapa saya sangat merindukannya.

Dan ketika saya memutuskan keluar dari rumah untuk mencari penghidupan dikota yang disebut orang sebagai kota Metropolitan, kota yang menawarkan gemerlap lampu dimalam hari berhias hutan beton gedung-gedung pencakar langit, kota yang tak pernah tidur. Saya harus siap dengan segala konsekuensi yang ada, saya benar-benar harus keluar dari zona nyaman saya, tidak ada lagi malaikat pelindung yang akan segera hadir begitu saya butuhkan, mereka terpisah ribuan kilo jauhnya, maka saya harus berjalan sendiri (tidak benar benar sendiri memang karena ada Allah yang menjaga saya ).
Dan ditempat yang serba asing ini saya pikir tidak akan menemukan seseorang yang berhati malaikat, tapi saya salah, praduga saya keliru masih banyak orang yang memiliki hati malaikat disini.

Pada suatu hari saya lupa tepatnya tanggal berapa, tepat pada saat jam-jam sibuk karyawan pulang kantor di stasiun Jakarta Kota, saya dan seorang teman baru saja selesai berjalan-jalan disudut Jakarta, naik kereta yang tentu saja sudah dijubeli begitu banyak manusia, tak perlu saya gambarkan betapa sesaknya kereta pada jam sibuk seperti itukan? karena kamipun hanya kebagian tempat berdiri didekat pintu. Tiba-tiba dalam keadaan rame begitu ada seorang bapak tua jatuh terduduk tak berdaya di peron, sebenarnya saya kurang menyadari keberadaan bapak ini di awal karena situasinya berbeda, saya sudah berada di dalam kereta sedangkan bapak tersebut masih menunggu kereta di luar, kalau bukan karena teman saya yang berseru "Aduh kesian si Bapak pingsan" mungkin saya tidak akan tahu tentang kejadian ini, refleks saya melihat keluar sambil bertanya " kenapa?" temen saya ini menjawab " itu mi ada bapak tua pingsan di peron" Saya pun melihat sebuah pemandangan yang mengharukan, membuat saya malu karena tidak berbuat apa apa untuk membantu bapak tua tersebut, tahukah kamu teman apa yang saya lihat, seorang ibu-ibu muda tengah mengusap -usap muka bapak tersebut dengan  air putih, lalu meminumkan bapak itu sambil sesekali tangannya mengoleskan minyak telon kepundak dan leher bapak tersebut dengan begitu ikhlasnya begitu tanpa pamrihnya. Seketika air mata saya menitik melihat kejadian itu, bagaimana tidak di kota yang kata orang tidak ramah ini saya menemukan manusia berhati malaikat di balik hutan beton Jakarta.

Dan tidaklah sulit untuk menemukan malaikat, karena sejatinya Ia berada dalam diri kita sendiri disadari ataupun tidak. Berbuatlah kebaikan Insya Allah ia akan berbalas 1000 kebaikan.

Jumat, 24 Agustus 2012

- A watched pot never boils -

Hari ini setelah membaca sebuah artikel saya seperti mendapatkan sebuah teguran tepatnya petunjuk dari Tuhan bahwa "sesuatu kalau terlalu ditunggu-tunggu malah rasanya nggak kejadian" hal ini coba saya refleksikan pada keadaan saya sendiri, bagaimana saya mengharapkan sesuatu yang pada akhirnya gak pernah jadi -jadi, gak perah sesuai seperti yang saya mau,dan percaya atau tidak sesuatu yang gak pernah saya harap malah datang dan ngasih kejutan, awalnya saya gak tau kenapa, awalnya saya iri sama temen temen yang berhasil mencapai semua yang diimpikannya, tapi ketika saya selesai melakukan perenungan yang panjang atas hidup dan kehidupan rasanya layak untuk saya bersyukur pada setiap proses luar biasa yang selalu terjadi pada hidup dan kehidupan saya, dan bahwa betapa Tuhan (Allah) begitu mencintai saya, Dia membiarkan saya berproses terlebih dahulu menjadi dan mencari tujuan hidup saya, membiarkan saya memilih dan membuat keputusan baru setelahnya Dia mengaitkan semua simpul-simpul yang pada saat dulu saya pikir gak punya keterkaitan satu sama lain, tapi ternyata saya sadar bahwa disinilah letak benang merahnya, dihati yang penuh rasa syukur.

Setiap keputusan yang saya ambil, setiap jalan yang saya titi bermuara pada satu keyakinan bahwa "Selalu ada Allah menyertai setiap langkah kita" hanya terkadang kita lupa, lupa bersyukur dan lebih suka untuk berharap secara berlebihan pada selain Allah"

Dan kini saya tengah berproses secara alami tidak lagi mengharap secara berlebihan, tidak lagi menanti nanti secara terlalu, tapi menikmati setiap proses alami hidup yang menjadikan kehidupan ini seperti rindu yang tak pernah habis.


Kamis, 23 Agustus 2012

Ketika Hijab (tak) Sekedar Pelengkap


Ini hanya sepenggal cerita perjalanan saya menemukan Oase kehidupan, ya hijab adalah oase dihidup saya,memberikan saya nafas baru dalam keIslaman saya, melengkapi dan mendekatkan saya pada simpul-simpul agama,dan memperbaiki hubungan saya pada  Allah(walaupun belum secara baik dan benar) sekaligus memperbaiki hubungan saya dengan sesama manusia, kalau ada yang mengatakan catatan saya hari ini berat kajiannya, saya rasa tidak juga, karena dengan berhijab saya merasakan cinta pertama dengan Allah, (bagaimana dengan kamu??) dan merasa berdosa dengan tahun tahun yang saya lewati tanpa menutupi apa yang harusnya tidak boleh dilihat dan terlihat.

Secara terus terang saya ungkapan bahwa saya masih berproses dalam keIslaman ini, masih banyak yang harus saya pelajari, masih banyak hal yang harus saya pahami, walaupun terkadang ada saatnya saya lalai, mangkir, malas dan sebagainya hal tersebut mulai diminimalisir walaupun hasilnya belum maksimal (namanya juga belajar, kalau g salah ya g belajar dong ^_^).

Hijab ini memang tidak membuat saya serta merta menjadi sempurna (karna lagi-lagi, siapa sih yang sempurna di atas dunia ini,bahkan orang yang terlihat sempurna pun,masih ada kurangnya ^_^) dengan hijab saya menjadi bahagia, saya merasa terlindungi, dan aman, karena saya selalu percaya ada Allah yang selalu menjaga saya setiap saat, menyertai saya disetiap tapakan langkah kaki ini.

Saya percaya pada setiap keajaiban-keajaiban yang sudah Allah susun tidak hanya untuk saya tapi untuk seluruh umat manusia, terkadang untuk menemukan keajaiban-keajaiban itu kita di biarkan memilih jalan mana yang akan kita tempuh dan setelah semuanya terlewati kita akan menemukan hal hal yang menakjubkan akhirnya. Sama halnya ketika pertemuan pertama kali saya dengan hijab, banyak hal-hal yang terjadi diluar bayangan saya, secara tidak langsung saya dikenalkan dengan orang-orang yang baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan saya.Mereka mengajarkan saya tentang arti hidup, bagaimana hidup ini harus dijalani dan diperjuangkan, mengenalkan saya pada orang-orang terbaik di hidup, dari mereka saya belajar bagaimana perjuangan itu seharusnya disikapi dan dijalani, banyak hal yang terjadi dihidup saya tapi tak pernah ada yang seindah ketika saya menemukan oase kehidupan saya, inilah indahnya berhijab.

Dan ketika hijab diartikan hanya sebagai pelengkap penampilan semata oleh segelintir orang, rasanya kok saya gak trima ya (walau lagi- lagi sayapun belum sempurna amat dalam menghijabi diri sendiri) tapi ya begitu, ada rasa gak suka ketika seseorang melecehkan hijab yang bagi saya sakral (tidak hanya bagi saya, bagi muslimah juga).Jadi bagi muslimah-muslimah cantik kepunyaan Allah lindungi dirimu dengan hijab agar terhindar dari segala fitnah duniawi, bukankah sudah kewajiban kita sebagai muslimah untuk menutupi aurat, menjaganya dari mata-mata yang tidak berhak.

*Jaga terus Hijabmu saudariku :)

 

Menanti Hujan

Apa kabar dunia hari ini?
masih runut menghitung angka ataukah sibuk bermain bola
aku tergila gila pada bintang setelah hujan
Melembab. tergerus ilalang padang gersang
Aku mengecup hujan ketika ia menyala menjadi merah
berarak mengikuti hijau dan putih
Bagaimanakah akhirnya ia akan berkisah?

Kamu

           Untuk apa rindu itu ada, untuk apa cemburu itu ada dan untuk apa kamu dan aku ada, pertanyaan yang tiba-tiba hadir dan menghadirkan kamu sebagai tokoh utamanya. Pertanyaan yang membuat aku rindu mengecup hujan, menghirup aromanya lama-lama, seperti aku merindukan kamu, merindui wangi parfummu, dan merindui segala yang ada padamu, entah kapan kenangan tentangmu akan benar-benar berakhir, seperti hujan yang menghalau debu hingga mengikisnya pelan-pelan sampai tak bersisa.
         Aku sudah letih menghitung hariku tanpamu, akankah surut atau tetap terjaga, akankah menyata atau hanya bayang-bayang semu.
         Aku sudah lelah menghitung rinduku padamu, akankah kau menantiku disana
       Aku sudah lelah menghitung rintik hujan yang turun, akankan ada engkau disana yang mampu menghalau dan menghadirkan semburat merah jingga. 

Untuk hati yang tetap terjaga ketika mata menolak untuk melihat
untuk hati yang tetap terjaga untuk sebuah kejujuran
untuk hati yang tetap terjaga dari terpaan malam
dan untuk hati yang tetapku jaga utuh untuk KAMU...belahan jiwa 

Sabtu, 28 Juli 2012

Suatu Ketika di Sebuah Perjalan (Hujan)

Untuk kamu, hujan yang tak pernah usai
Tak pernah benar-benar berakhir 
walau dia telah berhenti 1000 hari bahkan lebih
Dengan hujan aku mampu berbagi kisah hidupku 
Tentang kamu
Untuk kamu, hujan yang tak pernah benar-benar usai
Disebuah perjalanan yang mengharuskan aku dan kamu bertemu, saling mengenal
Percayalah ada alasan mengapa kita ditakdirkan bertemu
Untuk memberiku rasa, untuk mengajarkanku 
Bahwa setelah hujan, selalu ada pelangi mewarnai langit.
Dan hujan itu kamu, aku tengah menanti pelangi selepas kamu
Dari kamu yang mengajarkan aku rasa sehingga aku mengerti bahwa 
"Akan kamu temukan pelangi menghias angkasa, setelah hujan menjumpaimu disudut cakrawala".



--Khianat--

"Pernahkah hatimu berkhianat?" pertanyaan ini seringkali muncul dipikiran tanpa saya mampu ungkapkan secara gamblang, terbuka dan terang-terangan pertanyaan yang seharusnya mudah untuk dijawab bukan, tapi acap kali pertanyaan ini menjadi pertanyaan masuk kategori tak perlu digubris.

Maka ketika pertanyaan yang sama ini kembali muncul pada suatu renungan panjang dipertengahan malam dan menuntut untuk sebuah jawaban, bukan  jawaban dari orang lain, tapi lebih tertuju pada diri sendiri,  "Pernahkah hatimu berkhianat?"

" Pernah" bisik hatiku lirih "bahkan tidak hanya sekali tapi berkali kali hati ini berkhianat pada Mu, khianat yang mengantarkan aku jatuh jauh dari Mu, dan khianat ini juga yang mengajarkan aku bagaimana seharusnya memaknai rindu, rindu pada Mu, rindu pada ketidakmengertian bagaimana pelangi bisa menjadi hamparan indah setelah hujan "


Karena khianatku pada Mu maka kini aku kering, merindukan Mu

Karena khianatku pada Mu maka kini aku belajar bagaimana mencintai Mu

Karena khianatku pada Mu maka kini aku belajar menjadi pantas dimata Mu

dan karena khianatku pada Mu, aku ingin selalu dekat dengan Mu

Bukankah Engkau selalu ada, selalu dekat bahkan lebih dekat dari urat nadiku sendiri?
Ya Rabb...ampuni segala dosa yang pernah aku lakukan, tunjukilah aku jalan yang lurus, jalan orang-orang yang engkau beri rahmat atas mereka.

Jadi pernahkah hatimu berkhianat?

Minggu, 10 Juni 2012

Mas Preman, dan Cerita Sitinjau

Baiklah ini bukan cerita yang mengharu biru, hanya sebuah catatan kecil dari kejadian beruntun yang terjadi pada satu hari, dimana pada akhirnya cerita ini bikin kami kumpulan keluarga kece ini (Papa, Mama dan tentu saja saya sendiri) gak berhenti untuk ketawa,dan dari cerita cerita konyol ini membuat kami menjadi lebih dekat, saling mengerti dan saling melengkapi ^o^

Cerita diawali dengan Kejadian yang melibatkan Mas Preman--sebagai tokoh utama-- kita panggil begitu saja, karna sejujurnya kami tidak berkenalan sebagaimana mestinya etika perkenalan, kalau kalau nanti ada yang bertanya kenapa saya menamai sang tokoh utama ini Mas Preman hal ini tidak lebih dikarenakan kesan pertama yang ditampilkan oleh tokoh utama seperti "urang bagak" klo orang minang bilang mah bagaimana gak hari itu kami keluarga kece lagi ngiter-ngiterin kota, trus dipertigaan jalan ada motor berdiri, sebenarnya sih jauh dari tempat keberadaan kami, sewaktu mau ngarahin mobil kearah yang lain tiba-tiba dari arah belakang ada orang yang triak "HOIII HOIIIII katapi katapi" kontan kami yang ada dimobil kaget, trus Mas Preman ini dengan intonasi dan tampang garang bilang " Baa ko motor ambo tasingguang dek oto apak" setelah dicek cek keliatan juga enggak itu lecet lecet dimotor, tapi si Mas preman ini ngototnya minta ampun, dikasih duit untuk ganti nolak sambil bilang gini "Klo haragonyo labiah dari itu baa dek apak, ambo ndak punyo pitih do" pendek kata dengan tampang paling kecebong sedunia saya bilang ke Papa " Udah pa, dari pada ribet banget anterin aja motornya kebengkel, ganti aja yang perlu diganti"
Sampai dibengkel orang bengkel bilang " iko mang lunak mah Pak, ndak paralu bagai diganti"
saya yang denger ini langsung cengar cengir gak jelas sambil ngomong dalam hati " kesian bener ini si Mas preman, niat hati pengen dapet yang kinclong jadi gigit jari dech he he he he" cerita ditutup dengan muka si Mas preman yang ditekuk sambil meratiin motornya,mungkin sekalian sambil meratapi nasibnya yang berakhir dengan hampa. huufffttttttttt Mas mas Preman yang kesian :))

Baiklah cerita berikutnya memang gak ada keterkaitan langsung sama yang diatas tapi berhubung kejadiannya disatu hari yang sama apalah daya, terpaksa saya tulis dan paparkan bagaimana hidup saya yang damai teracak-acak dalam satu hari. Waktu itu kita keluarga kece ini dari Padang pulang  menuju Sawahlunto, kebetulan di daerah Sitinjau lagi ada perbaikan jalan sehingga terjadilah sistem buka tutup dan mobil-mobil yang ngantri panjannnnnnnng banget secara gitu ya tutupnya lumayan lama, trus begitu jalan dibuka heleh heleh itu mobil pada berebut naik, padahal klo teraturkan sama aja gitu bakalan sampai juga kaniya kan kan???  nah disaat jalan lagi padet sepadet padetnya keciumlah bau-bau yang gak sedep, yang sebenarnya kami curigai sebagai bau rem truk atau bus bus, yang pada malam itu juga ikut ngantri. Tapi semuanya berubah 180' begitu sampai di palang pintu petugasnya teriak "Otonyo barasok pak" walhasil kita menepi, selidik punya selidik ternyata air kaburatornya kosong --heduh begimana ini gak terperhatikan-- dan akhirnya sembari menunggu ampernya balik keposisi normal dan ngisi air kaburatornya, kami menikmati pemandangan malam kota Padang dimalam hari dari Sijintau yang super duper keren, tapi sayang momennya gak bisa di abadikan dalam bidikan kamera.

Jadi begitulah kejadian sepanjang satu hari yang paling kece sedunia versi keluarga kece.Selamat menikmati dan semoga kita menjadi pribadi yang lebih berhati-hati lagi dalam bertindak, dan kalau bawa kendaraan keluar kota semoga gak lupa dicek segala-galanya.
^o^

Rabu, 06 Juni 2012

Secangkir Asmara

Kamu membuat ritual yang tanpa sengaja tercipta menjadi penting untuk dilalui setiap sore menjelang,wangi kopi menyerbak memenuhi rongga rongga dada, tak ada yang lebih syahdu dari semua ini, secangkir kopi, hujan dan kamu, melengkapi ritual dongeng kita sore itu.
Kali ini kamu meracik kopi sendiri, dan menamainya dengan nama yang membuat tidak hanya aku tapi kita tertawa, geli menyebut namanya.
Secangkir asmara katamu saat itu, karna kamu dan ritual-ritual dongeng kita setiap sore telah menghadirkan getar- getar rindu.
Ritual sore ini ditutup dengan secangkir asmara.

Kamis, 31 Mei 2012

Kenangan-Kenangan (Memudar)

Dia sudah menjadi raga dalam rentang tak bernyawa
bukan lagi gadis kecil yang merengek cengeng, dan berucap manja ketika ingin sesuatu
juga bukan gadis kecil berkepang dua atau berambut cepak
yang suka berlari kesana kemari
memakai sepatu boots atau sekedar sendal jepit kumal yang siap dibuang kapan saja
Dia sudah bermetamorfosis menjadi sesuatu walau bukan kupu kupu
Karena dia bukan sesuatu yang hanya bisa dinikmati sekali waktu, lalu meregang entah kemana
dia selamanya hidup
selamanya ada walau tak lagi nyata


Karena Aku Perempuan (binar-binar padamu)

Dua tahun yang lalu kamu masih bayi merah yang lahir dari rahimku, terlalu lemah untuk berucap "Ibu, aku mau susu" kamu hanya bisa merengek dikala kamu lapar atau sekedar untuk memintaku mengganti popok yang penuh karena kerap kamu pipisi, tapi tahu kah kamu nak semua itu aku lakukan dengan penuh sukacita dan muka berbinar-binar, memilikimu adalah sebuah anugerah dihidupku, membuktikan keakuan perempuanku. Kehadiranmu melepaskan segala ego yang ada didiriku, membuat aku belajar bagaimana menjadi bijaksana, ikhlas dan sabar, kamu membuat aku menjadi perempuan yang paling bahagia, sangat bahagia tahukah kamu akan hal itu nak, teruslah menjadi permata dan sinar terang dihidupku.


Dua jam sebelum kelahiranmu,
Dua jam sebelum kelahiranmu aku mengalami masa-masa yang sulit, tapi itu semua tak menyurutkan binar-binar bahagia di wajahku, karena itu pertanda sebentar lagi aku akan berjumpa denganmu,saat tangis pertamamu pecah aku tahu jauh dari waktu itu aku telah jatuh cinta padamu, bukankah kita sudah berkenalan dan menjadi teman baik ketika kamu dititipkan Tuhan untuk hidup dan berkembang dalam rahimku.Maka mari kita lanjutkan pertemanan kita di atas bumi cinta Allah ini, akan aku kenalkan dunia padamu sebagai dispensasinya kamu mengajari aku tentang bagaimana menjadi manusia yang bijaksana dan sekaligus pelindungmu.


Dua hari sebelum perayaan kelahiranmu,
Dua hari sebelum perayaan kelahiranmu yang ke-2, tiba tiba badanmu panas tinggi, aku panik bukan kepalang, ku telpon semua nomor kontak, aku berlari keluar rumah sambil menggendongmu yang terkualai lemah, aku sungguh tak kuasa melihat tubuh mungilmu disinggahi jarum suntik, ini adalah kali pertama kamu mengalami sakit yang parah, tanpa tanda apa-apa, tanpa sebab apa-apa, karena seharian tadi kamu terlihat begitu ceria, bahagia dan asik bermain. Ataukah aku yang tak pandai membaca tanda-tanda, kamu belum genap berusia dua tahun saat itu, dan aku belum mengenalkanmu pada dunia, dan ya harus aku akui, aku belumlah menjadi ibu yang baik untukmu.Terimakasih atas kehadiranmu yang walau sebentar tapi sudah memberikan aku banyak pelajaran, maafkan aku ibumu. Dua tahun yang lalu kamu lahir dari rahimku, dan sekarang aku mengantarkanmu ketempat peristirahatanmu yang terakhir, menjumpai Rabb mu. Aku mencintaimu Anakku, engkau adalah binar-binar di kehidupanku.