Senin, 17 September 2012

Lelaki Berseragam

Lelaki berseragam yang sangat aku sayangi itu telah lama berpisah dengan dunia yang serba fana, entah kenapa saat- saat seperti ini membuat aku sering kali merindukannya, gelak tawanya atau sapaannya yang acapkali terdengar kala ia datang berkunjung. Sudah lama, bahkan sudah bertahun tahun aku tak lagi mengunjungi pusaranya, tempat ia melabuhkan semua mimpi dan kehangatan kasih sayang. Disetiap sujud aku berdoa pada Tuhan semoga beliau diberi keluasan kubur dan diampuni segala dosa-dosanya.

Aku merindukan lelaki berseragam ini, yang memberikan aku cinta dan kasih sayang tulus, yang akan senantiasa senang ketika aku mengunjunginya, memasakkan aku "itiak lado mudo" ( bebek,masakan khas koto gadang, yang rasanya juara) wlo secara terus terang saya bukan penggemar fanatik bebek, tapi itulah Nambo(baca:panggilan kakek) dengan penuh cintanya ia menghadirkan semua kebahagian, selalu menyenangkan saat bersamanya, memeluknya, bahkan ketika memandanginya makan ataupun minum.

Ada sebuah cerita, dan kalau saja saya tahu itu adalah saat-saat kebersamaan kami, mungkin saya akan memberikan banyak cinta padanya, Pada saat lebaran terakhir beliau berada ditengah tengah kami, saya sedikit takut karena Nambo sudah mulai sakit-sakitan dan sedikit lupa ingatan (mungkin bisa dibilang pikun) tapi ternyata nambo masih ingat untuk mengunjungi cucu nya ini dengan membawa banyak makanan (kebiasaan Nambo yang tak pernah berubah) dengan muka ceria beliau datang dan memeluk saya dengan erat, padahal saat itu kondisi kesehatanya tidaklah bagus.
Terakhir baru saya tahu bahwa itu merupakan kunjungan terakhir beliau sekaligus pelukan terhangat yang pernah saya dapatkan.


*Teruntuk Nambo yang Insya Allah tenang disana, aku mencintaimu...terimakasih untuk pelajaran hidup yang Nambo berikan.

Mia g akan lupa bagaimana bunyi singa pertama kita :))

5 komentar: