Kamis, 23 Agustus 2012

Kamu

           Untuk apa rindu itu ada, untuk apa cemburu itu ada dan untuk apa kamu dan aku ada, pertanyaan yang tiba-tiba hadir dan menghadirkan kamu sebagai tokoh utamanya. Pertanyaan yang membuat aku rindu mengecup hujan, menghirup aromanya lama-lama, seperti aku merindukan kamu, merindui wangi parfummu, dan merindui segala yang ada padamu, entah kapan kenangan tentangmu akan benar-benar berakhir, seperti hujan yang menghalau debu hingga mengikisnya pelan-pelan sampai tak bersisa.
         Aku sudah letih menghitung hariku tanpamu, akankah surut atau tetap terjaga, akankah menyata atau hanya bayang-bayang semu.
         Aku sudah lelah menghitung rinduku padamu, akankah kau menantiku disana
       Aku sudah lelah menghitung rintik hujan yang turun, akankan ada engkau disana yang mampu menghalau dan menghadirkan semburat merah jingga. 

Untuk hati yang tetap terjaga ketika mata menolak untuk melihat
untuk hati yang tetap terjaga untuk sebuah kejujuran
untuk hati yang tetap terjaga dari terpaan malam
dan untuk hati yang tetapku jaga utuh untuk KAMU...belahan jiwa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar