Rabu, 06 Juni 2012

Secangkir Asmara

Kamu membuat ritual yang tanpa sengaja tercipta menjadi penting untuk dilalui setiap sore menjelang,wangi kopi menyerbak memenuhi rongga rongga dada, tak ada yang lebih syahdu dari semua ini, secangkir kopi, hujan dan kamu, melengkapi ritual dongeng kita sore itu.
Kali ini kamu meracik kopi sendiri, dan menamainya dengan nama yang membuat tidak hanya aku tapi kita tertawa, geli menyebut namanya.
Secangkir asmara katamu saat itu, karna kamu dan ritual-ritual dongeng kita setiap sore telah menghadirkan getar- getar rindu.
Ritual sore ini ditutup dengan secangkir asmara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar