Kamis, 10 Januari 2013

Tentang

Tadi begitu selesai bercerita panjang lebar dengan ibu saya di suatu pagi yang penuh dengan kilauan matahari yang menggetarkan jiwa, saya mengambil satu kesimpulan tentang rasa yang tidak begitu saya pahami betul arah dan tujuannya, tentang pemikiran yang menggantung dalam otak yang selama ini saia yakini dengan baik, tapi tak mampu saya pahami dengan sempurna, bahwa cinta itu mesti di beri tau, mesti dikasih unjuk, jauh sekali dari apa yang ada dipikiran saya selama ini, bahwa tak selamanya cinta itu mesti dikasih unjuk, di beri tau, terkadang dia hanya butuh untuk hadir dan ada tanpa perlu penjelasan kenapa dia ada, untuk apa dia hadir, karena cinta itu memang gak perlu ada penjelasan apa apa, cukup dia ada tanpa harus melakukan eksistensi apapun juga, cukup ada itu saja sudah lebih dari cukup.
Dan untuk satu pembicaraan di pagi buta, biarkan saya dan ekspektasi saya tentang cinta membawa saya entah berujung kemana, karena rasa ini pun tak pernah memiliki ujung dari dulu hingga sekarang. Biarkan saya merangkup bebas udara, berkelana dalam hamparan dunia kasat mata, karena dari situ semua ingin saya mulai dan akhirkan.

Tak kudapati lagi dia tegak berdiri seperti dulu
Tak begitu wujud yang tersimpul dalam lamunannya,
yang mengarah pada satu nama, Penghambaan

Sawahlunto, Catatan pagi menuju siang, disaat biduk kembali oleng                       
                       Dua puluh Dua Mei Dua Ribu Sebelas
                                         Mia Suhud ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar