Kamis, 30 Juli 2015

Mengerti, Maafkan, dan Terimakasih


       "Live your life for Allah and Allah will lead your life to a world full of love and true happiness"


Mengerti, maafkan, dan terimakasih kalau kamu ingat ini adalah tiga kata terakhir yang aku kirimkan ketika kita memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan ini, kalau ditanya apakah tidak menyesal memutuskan hubungan yang telah sekian lama terjalin, saya rasa pertanyaan ini akan lain ceritanya ketika dilontarkan dua bulan yang lalu, bagaimana tidak disaat saya harus berjuang untuk menyelesaikan laporan untuk seminar dan presentasi laporan, disaat seharusnya saya memerlukan dukungan penuh darinya, hari itu dia memilih untuk menyelesaikan hubungan kami, dua bulan yang lalu merupakan pukulan terberat dalam hidup saya, pertama kali memulai hubungan serius dimana hubungan ini saya harap menjadi great ending diakhir tahun tetapi malah menjadi sad ending ditengah tahun, ya saya bisa tertawa lepas sekarang bahkan ketika dua bulan yang lalupun saya harus tetap kuat walau pada akhirnya kalah dan menangis mengadu pada Allah disepertiga malam,Alhamdulillah kehilangan yang seperti ini tidak sampai membuat saya hilang harapan, keluarga saya mengingatkan untuk berkonsentrasi penuh pada ujian seminar yang akan saya hadapi, maka hal yang  terlihat sebagai permasalahan  belakangan tidak saya anggap sebagai permasalahan tetapi suatu hal yang patut disyukuri pernah terjadi.

Terimakasih ya kata itu merupakan pengakhiran yang saya syukuri ketika dia memutuskan untuk menyelesaikan hubungan kami, kenapa karena hal ini merupakan wujud syukur telah terbebas dari perbuatan dosa ya perbuatan yang tentu saja tidak disukai oleh Sang Pemberi Hidup, ya kamu telah menghentikan mata rantai itu, mengakhiri hubungan yang sebenarnya belum berkah, bukankah kita berdua telah sepakat untuk mencari dan memulainya dengan keberkahan, kamu tahu itu dan saya juga tahu, maka terimakasih saya bahwa kamu telah mengambil tanggungjawab untuk mengakhirinya, setidaknya ini merupakan satu langkah kita untuk terhindar dari murka Allah, tidakkah kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan selama ini membuat Allah cemburu, karena itu Allah menggerakkan hatimu untuk mengakhirinya, dan menggerakkan hatiku untuk menerima segala keputusanmu, karena diatas segalanya saya takut murka Allah ketimbang kehilangan kamu, bukankah Allah telah berjanji bahwa lelaki baik untuk wanita baik, maka kini saya tengah berada pada titik memperbaiki diri menjadi wanita yang pantas bersanding dengan lelaki baik yang namanya telah Allah jaga sampai pertemuan kami kelak, bukankah kamu pernah bilang sekuat dan sekeras apapun kita mempertahankan sesuatu yang tidak ditakdirkan untuk kita, maka hal tersebut tetap tidak pernah tertakdir untuk kita, tapi jika hal tersebut tertakdir untuk kita, sejauh apapun Allah akan dekatkan dan mudahkan jalannya, intinya adalah teruslah berprasangka baik kepada Allah.

Maafkan karena saya telah membawamu kepada kesenangan semu, angan-angan yang tak patut bahkan membuat Allah cemburu, tetapi Alhamdulillah Allah masih sayang kita, Iya izinkan kita bertobat lebih cepat dan kembali kepada niat awal mencari keberkahan, maka Allah menggerakkan hatimu dan hati saya untuk menjauh satu sama lain, agar kita paham dan mencari jalan untuk mencintai Allah dengan cinta sebaik dan sebenar-benarnya.

Mengerti, karena hanya sampai disitu batas kemampuan manusia.



"The heart has reasons the mind cannot understand"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar